Jumat, 07 Agustus 2009

SEMANGAT, KEGALAUAN , BERSERAH & KUASA TUHAN (part 2-end)

Dengan kepala terunduk tapi hati terangkat kepada Tuhan mereka kembali menaikkan doa-doa permohonan tapi tidak seperti yang sudah-sudah, kali ini lebih hening karena seolah-seolah semua kata sudah diutarakan, tinggallah hati yang berbicara kepada Allah sumber pertolongan yang sejati.

Setelah hening sejenak mulailah mereka berdiskusi dan mereka sepakat bahwa keadaan ini harus segera di sikapi dengan perbuatan iman. Doa sudah dinaikkan, harapan sudah diutarakan, saatnya bertindak.

Semua panitia mempersiapkan diri untuk memulai acara, para undangan diminta untuk menuju lapangan tempat acara akan diadakan. Kursi-kursi yang sudah dibersihkan siap menunggu mereka untuk duduk dan mengikuti acara. Lampu listrik belum menyala, cahaya remang-remang masih mendominasi setiap sudut lapangan.

Keadaan masih belum berubah, tidak ada yang bisa diperbuat. Semua menunggu dengan harap-harap cemas, bagaimana kelanjutan acara ini ? ditundakah, dilanjutkankah atau dibatalkan.

Kemudian MC naik ke atas panggung, semua berdiam diri menanti apa yang terjadi. MC membuka kalimat dengan ucapan selamat datang dan kemudian mengajak semua yang hadir untuk berdoa. Sementara itu di bawah panggung, dibelakang panggung dan dimana saja panitia ada mereka semua menundukkan kepala memohon Tuhan menyatakan kuasanya.

“Dalam nama Yesus kami berdoa, Ammmminnnnn” MC mengakhiri doanya dan lampu menyala, kegelapan hilang ditelan oleh terang benderang, ya seolah tak percaya, sebagian masih terpesona kagum yang lain menggumam kagum. Saya sulit untuk menggambarkan suasana hati masing-masing yang hadir, tapi itulah yang terjadi.

Lampu listrik menyala tepat kata ‘amin’ diucapkan, tepat ketika doa selesai dipanjatkan. Air mata bahagia, beban dan kesesakan terangkat diganti dengan suka cita dan damai sejahtera yang melampaui segala akal. Allah tak pernah terlambat dalam menolong tapi Dia juga tak pernah tergesa-gesa, segala sesuatu indah pada waktunya.

Dengan penuh suka cita seluruh rangkaian cara dilanjutkan, berlangsung dengan baik hingga acara selesai. Tamu undangan satu-persatu meninggalkan lokasi dengan kesan masing-masing, ada yang bersyukur tapi mungkin ada juga yang menganggap itu adalah sebuah kebetulan. Panitia kembali bekerja untuk membereskan seluruh perlengkapan dan membersihkan lapangan upacara seperti diawal acara didalam kegelapan tetapi saat itu hati mereka sangat bersuka cita dan penuh ucapan syukur dalam terangnya lampu listrik.

Satu persatu dan ada yang bersama-sama meninggalkan lokasi, membawa kesan yang mendalam akan pertolongan Tuhan. Tuhan Yesus hidup dan berkuasa dan biarlah itu selalu mengingatkan kita. Saya yakin pertolongan di malam itu hanya salah satu dari sekian banyak pertolongan yang Tuhan lakukan di kehidupan kita masing-masing untuk menyatakan kesetiaanNya.

Maz 103 : 2 “Pujilah Tuhan, hai jiwaku dan janganlah lupakan segala kebaikkanNya!”



Nb.: nama masing-masing pelaku peristiwa sengaja tidak dicantumkan untuk mengajak mereka mengenang peristiwa itu berdasarkan kesan masing-masing. Kiranya ksih setia Tuhan terus menandai hari-hari kita dan mendorong kita terus memberikan hidup bagi Kristus yang sudah memilih dan menebus kita.

ditulis utk Nelson PL dan kawan-kawan PD Yeremia Cipete

Segala kemuliaan bagi DIA
SHS

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Sampe, saya saja hampir lupa kejadian ini, but pesannya di amin-i, tiada mustahil bagi Tuhan, apa yang kita pikirkan dan rencanakan, indah pada dan di dalam Yesus.
He is ACTIVE GOD, CREATIVE GOD...
Salam ya pe...main ke enpeel.blogspot.com....salom

sampe manullang mengatakan...

So pasti blog nya sudah dikunjungi. Mudah2an bisa terus menulis untuk mengembankan diri bagi kemulianNya GBU Sampe Manullang