Kamis, 27 Agustus 2009

Beratnya cobaan ini


1 Kor 10 : 13 ‘Pencobaan…’

Malam tadi saya terlibat dalam pertarungan yang sangat sengit dengan seseorang, seluruh kemampuan dan kesaktian sudah dikerahkan tapi lawan yang saya hadapi tak kunjung menyerah dan takluk. Entah sudah berapa jurus sudah saya keluarkan, baik untuk pukulan mapun tendangan namun dia selalu bisa mengelak bahkan tak jarang dia balik menyerang dengan kuatnya. Setelah lama lawan tak juga mampu dikalahkan dan saya merasa lelah dan hampir menyerah tiba-tiba saya tersentak bangun dari tidur dan seketika itu juga lawan berat yang saya hadapi lari entah kemana.

Rupanya saya baru saja bermimpi bertarung dengan lawan yang sepadan dan seimbang, hal itu terbukti sampai saya selesai bermimpi lawan tersebut belum berhasil dikalahkan. Saya ingat saya terbangun dan lawan itu lari setelah saya bertanya kepada Tuhan dalam mimpi saya ‘Tuhan kenapa lawan ini sangat sukar dikalahkan ? Saya tidak sanggup lagi melawannya. Tuhan tolonglah saya ! ‘

Segera setelah saya terjaga dan mimpi itu buyar saya teringat akan Firman Tuhan dalam 1 Kor 10 : 13. Pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kemampuan kita dan pada waktu kita dicobai Tuhan akan memberikan jalan keluar supaya kita cakap menangungnya.

Alkitab mengatakan bahwa persoalan, pencobaan ataupun ujian yang kita alami atau hadapi sesungguhnya adalah hal biasa yang tidak akan melebihi kekuatan kita. Tapi yang sering terjadi adalah suatu tanggapan berlebihan yang kita hasilkan. Seolah-olah masalah atau persoalan itu terlalu berat, terlalu sulit untuk dihadapi. Kita berpikir Allah meninggalkan kita dan membiarkan kita terkapar dan dikalahkan oleh masalah tersebut. Tetapi sesungguhnya yang terjadi adalah kita merasa masalah itu terlalu besar tidak sebanding dengan kemampuan kita, padahal kita belum mengerahkan seluruh kemampuan dan kekuatan yang kita miliki atau walaupun setelah semua daya dan kekuatan telah dikerahkan kita belum menambah kekuatan kita dengan kekuatan dan pertolongan dari Allah.

Salah satu contoh yang sering kita dengar adalah seorang ayah yang bijaksana tidak akan memberikan beban 5Kg kepada anaknya yang masih kecil yang hanya mampu mengangkat beban 1Kg.

Saya berpikir sesuatu yang lain, seorang anak kelas 1SD ketika dia harus diuji, tidak akan mungkin diuji dengan soal-soal untuk kelas diatasnya, begitu juga sebaliknya seorang siswa kelas 3SMA tidak akan mungkin diuji dengan soal kelas 6SD. Apakah kebanggaannya, ketika siswa kelas 3SMA itu bisa menjawab ujian kelas 6SD ?. Ketika seorang karateka Ban Hitam diuji dengan karateka Ban Hijau, apakah kebanggannya ? Atau sebaliknya karateka Ban Hijau tidak mungkin diuji dengan karateka Ban Hitam. Kita tambahkan lagi, seorang petinju kelas Ringan tidak mungkin bertanding dengan petinju kelas berat atau apakah kebanggaannya petinju kelas berat jika mampu mengalahkan petinju kelas ringan?

Tentu hal-hal tersebut adalah suatu keanehan. Jadi percayalah semua ujian, pencobaan atau masalah yang kita hadapi sesungguhnya masih sesuatu yang bisa kita atasi apalagi kita yakin bahwa Allah ada di pihak kita. Dia senantiasa siap menolong dan memberikan jalan keluar, Jadi jangan pernah merasa terlalu sulit, terlalu lemah, terlalu pesimis. Percayalah bersama dengan Tuhan kita pasti sanggup, pasti bisa menjadi pemenang.

Jangan pernah putus asa, karena sesungguhnya semua pencobaan itu adalah pencobaan biasa, jangan berlebihan dengan mengatakan persoalan kita sudah melewati kemampuan kita, jangan menjadi cengeng, percayalah kepada Kristus. Nyawa saja Dia berikan apalagi yang lain. Selamat bertanding, selamat berjuang dan jadilah pemenang dan selamat menyambut persoalan yang lebih berat lagi sesuai dengan kadar iman dan kekuatan kita.

SHS
GBU

Tidak ada komentar: