Rabu, 22 April 2009

Yesus sumber pengharapan (Paskah 2009)

Beberapa tahun yang lalu saya memberikan ucapan selamat Paskah kepada seorang kawan tepat sehari setelah hari Paskah dirayakan (hari Senin) dan kawan saya tersebut kemudian mengatakan sesuatu yang cukup membuat saya tertegun 'Paskah ? kan sudah lewat'

Saya bingung, sepertinya saya telah salah memberikan ucapan selamat Paskah kepadanya, padahal baru sehari tetapi seolah-olah sudah basi dan tidak perlu lagi. Bandingkan dengan ucapan selamat Natal yang tetap relevan sekalipun sudah satu bulan lamanya.

Yach begitulah kenyataannya, bahkan banyak orang Kristen yang tidak tahu bahwa Paskah itu selalu diperingati di hari Minggu. Kebanyakan kita mengatakan hari Jumat itulah Paskah. Setiap kali kita atau para rohaniawan ditanya tentang seberapa penting Paskah bagi umat percaya maka seperti sebuah koor jawabannya adalah Paskah adalah peristiwa terpenting dalam kalender gereja... tapi jujur itu sekedar sebuah jawaban yang kurang bisa dibuktikan.

Dalam banyak kesempatan Paskah tidak pernah mendapat perhatian yang lebih istimewa dibandingkan Natal, saya bukan bermaksud ingin mengatakan Natal tidak penting, sekali lagi tidak. Jangan salah mengira, tetapi ucapan Paskah sangat penting biasanya hanya sebatas ucapan tanpa diikuti oleh kenyataan.

Banyak acara Paskah dibuat sekenanya, dana seadanya, persiapan minim tidak apa berbeda dengan Natal, memasuki bulan Desember suasana Natal sudah terasa, di rumah-rumah, di pusat perbelanjaan. Gereja sibuk mempercantik diri, latihan-latihan Natal hampir tiap malam diadakan Panitia dibentuk 2 atau 3 bulan sebelumnya belum lagi dananya.

Mungkin karena berdekatan dengan Tahun Baru, libur panjang dan THR, yach pokoknya begitulah.

Jadi inilah yang bisa saya lakukan, saya mengusulkan kepada kawan-kasan GSM supaya membuat terobosan dengan membuat acara Paskah SM dihari tersendiri yaitu hari Sabtu sore (biasanya digabung di acara Sekolah Minggu di hari Minggu) dan digabung ditempat yang lebih luas (di lt.2 ruang ibadah umum) biasanya SM hanya menggunakan tempat itu hanya untuk Natal. Puji Tuhan kawan-kawan setuju setelah berdiskusi dan Staf Pastoral juga menyetujuinya.

Saya yakin anak-anak SM akan bertanya 'kok kebaktiannya bukan di ruang SM? kan Natal masih lama?' dan kita bisa memberi jawaban ini hari Paskah dst. Puji Tuhan walaupun yang hadir tidak sebanyak acara Natal tapi seluruh rangkaian acara berjalan dengan baik dipimpin oleh SL Erick dan Meli, anak-anak mengikuti acara dan menyanyi dengan antusias bahkan mereka bisa diam dan memperhatikan drama yang dimainkan oleh GSM dengan arahan Ibu Maria Eko (Ibu Singgih) dengan judul Kasih.

Tetapi yang lebih penting lagi berita kebangkitan Kristus disampaikan dengan jelas mudahan-mudahan tahun depan kita berani bikin acara Paskah seperti tahun 2009 bahkan kalau bisa pembagian kado ASM dipindah ke Paskah (semoga...)

Sedangkan Paskah umum digereja kami diadakan berbarengan dengan peringatan Kematian Kristus (mudah-mudahan Jemaat tidak rancu antara Kematian dan Kebangkitan). Ibadah dilakukan 3X, jam 7, 10 dan 18.

Kepercayaan yang diberikan panitia kepada saya sebagai sie acara terasa sangat berat mengingat persiapan yang singkat tapi Puji nama Tuhan semua mendukung dengan penuh dan dengan latihan yang terbatas jadilah sebuah drama dengan Judul 'Yesus sumber pengharapan'.

Dalam rapat pembentukan panitia sempat Pak Singgih berujar 'wah kalau bang Sampe bikin acara pasti dekorasi dan perlengkapannya banyak' saya kemudian berkata 'Tenang pak kali ini akan dibuat sesederhana mungking bahkan mungkin tidak ada dekorasi khusus untuk drama karena akan memanfaatkan multi media secara maksimal' dan jadilah drama tersebut tanpa setingan dekorasi yang banyak kecuali 4 kursi dan satu meja saja.

Saya sangat berterimakasih untuk dukungan staf Pastoral, seluruh panitia dan seluruh rekan-rekan yang terlibat dalam drama Paskah. Bung Samale yang tak kenal lelah membuat/mengedit rekaman suara dan gambar sampai larut malam (tentunya terima kasih untuk Ito Ratna yang memaklumi suaminya di booking oleh saya untuk menyediakan waktu itu semua), Pak Markus yang berperan dengan sangat baik (sampai bangun kesiangan pada hari H karena terlalu serius mempersiapkan diri), Melly (maaf Mell ada bagian gambar yang di close up beberapa detik tanpa sepengetahuan Melly) Bapak Yosua (tetap memberi yang terbaik sekalipun kurang sehat) Ibu Yosua (memberikan tekanan yang pas untuk menjelaskan kebangkitan Kristus), Victor (aktingnya terus bertambah mantap dari acara 1 s/d 3) Mbak Trie (yang sempat jatuh beneran waktu adegan dansa).

Adegan dansa kalian (Victor dan Trie) luar biasa, Ayu (terima kasih untuk note book yang senantiasa siap dipinjam untuk latihan), Bening, Milka, Friska (terima kasih mau latihan sampai jauh malam), Terima kasih untuk Obed, Aang dan David (Cocok kalau nagih hutang kalau ada nasabah nakal). Terima kasih juga untuk Yusuf Rianto, Pak Katim, Ibu Katim, Yohanes (Opo). Terima kasih khusus untuk Mas Hariadi (tanpa bantuannya acara drama bisa amburadul) dan buat semuanya.

Saya sempat berkecil hati karena durasi drama yang hampir 50 menit (tidak bisa dikurangi lagi karena hampir tidak ada bagian yang bisa dihapus) akan menyebabkan jemaat bosan menyaksikannya. Sekalipun yang menyaksikan drama sampai akhir hanya sedikit tetapi saya bersyukur dan berdoa 'asalkan yang sedikit itu sungguh mengerti dan diberkati dan tertanam kuat dalam kehidupan mereka bahwa Yesus sumber pengarapan dalam pergumulan seberat apapun itu sudah cukup menghilangkan kepenatan dan membayar jerih payah semua yang ambil bagian dalam acara tersebut.

Selamat Paskah, segala kemuliaan bagi Tuhan.

SHS