Jumat, 13 Agustus 2010

Antara Serang Timur dan Tambak

Hampir 11 tahun sudah saya menyusuri jalan antara Serang Timur dan Tambak, baik menggunakan kendaraan umum maupun pribadi. Seperti kebanyakan jalan yang ada pertambahan jumlah kendaraan sangat berbanding terbalik dengan perbaikan jalan baik dari segi kualitas maupun lebarnya jalan. Tiap tahun kenyamanan berkendara antara Serang Timur dengan Tambak semakin berkurang, dahulu berangkat lebih awal hanya terkonsentrasi pada hari Senin dan Kamis saja mengingat adanya pasar tradisional di Kragilan saat ini ancaman macet sudah menjadi langganan tiap hari. Bahkan kemacetan di Pasar Kragilan tidak lebih parah dari pada kemacetan di daerah Tambak.

Jalan terasa semakin sempit ditambah lagi rusaknya jalan terutama menjelang terowongan tambak sampai melewati jembatan tambak, ditambah lagi semakin banyaknya kendaraan besar entah itu truk, kontainer ataupun kendaraan berat yang mencoba menghindari jalan tol karena biaya tinggi. Hal ini semakin menambah kerawanan kecelakaan lalu lintas, entah sudah berapa banyak peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sepanjang ruas jalan tersebut, dalam beberapa kali kesempatan saya dan kawan-kawan bukan saja mendengar kabar kecelakaan saja akan tetapi ikut juga mengalami kemacetan yang diakibatkan kecelakaan bahkan pernah sempat melihat korban tergeletak di atas aspal.

Apakah tidak ada kebijakan yang diatur agar kendaraan berat dan besar yang tidak mempunyai kepentingan langsung ke daerah itu dilarang untuk melalui jalan Serang Timur-Tambak ? Karena ada juga beberapa kendaraan tersebut hanya menghindari jalan tol saja, tujuan Tangerang atau Jakarta hanya lewat saja nanti masuk tol lagi di Balaraja. Mungkin ini akan mengurangi beban yang ditanggun oleh jalan Serang Timur-Tambak atau mungkin sampai Balaraja.

Kemacetan yang terjadi menyebabkan biaya transportasi bertambah baik bagi penggunan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Pengguna kendaraan umum harus pindah kendaraan dan mengeluarkan biaya tambahan belum lagi pemotongan upah akibat terlambat datang di lokasi kerja, bagi pengusaha juga tentu menjadi sebuah kerugian karena produktivitas terganggu,

Bukan hal yang baru masuk jalan tol Serang Timur - Ciujung belum kunjung usai perbaikannya, di ruas tertentu sehabis mengambil tiket tol jalan yang belum 1 bulan diperbaiki sudah menunjukan kerusakan lagi dan awas hati-hati mendahului kendaraan dari jalur kanan di sepanjang Serang Timur - Ciujung tidak berlaku lagi karena hampir semua kendaraan termasuk yang besar/berat menggunakan jalur kanan, sehingga mendahului kendaraan sudah umum dilakukan dari sebelah kiri.

Kemacetan Kragilan - Tambak di hari Senin dan Kamis sudah menjadi cerita lama, karena kemacetan di daerah Tambak lebih parah dan tidak mengenal hari Senin maupun Kamis saja, tetapi bisa terjadi disetiap hari baik itu pagi maupun sore,bahkan sesekali kemacetan juga terjadi di depan Indah Kiat.

Entah sampai kapan keadaan ini membaik, semoga pengguna jalan dan pemerintah setempat bersama-sama memperbaiki diri dan sarana. Semoga.....

Tidak ada komentar: